Yakovlev Yak-15


Yakovlev Yak-15, nama pelaporkan NATO : Feather, penunjukan USAF / DOD Tipe 2 ) adalah turbojet tempur generasi pertama Soviet yang dikembangkan oleh desain biro Yakovlev (OKB) segera setelah Perang Dunia II .

Pesawat itu menggunakan mesin reverse-engineered Jerman Junkers Jumo 004. Seiring dengan Saab 21R Swedia, mesin itu adalah salah satu dari dua jet yang akan berhasil dikonversi dari pesawat piston-powered dan masuk produksi. 280 pesawat dibangun pada tahun 1947

Pada pertengahan 1944, komando tertinggi Red Army meminta pabrikan pesawat2 yang ada untuk membuat Fighter jet untuk meladeni Me-262, namun kemudian disadari, kapasitas riset, industri dan teknologi uni soviet belum sampai kesana, dan Prototype Lyulka TR-1 masih bermasalah. Akhirnya kebijakan diubah, pabrikan pesawat diberi dua proyek, yang pertama sebagai Long Term Development dan satu lagi sebagai Short Term. Biro Desain Yakovlev mengambil Tender Proyek yang kedua, yang Short Term Emergency Program, bikin Fighter jet secepatnya.

Sebuah pesawat tempur Yakovlev Yak-3U diambil dijadikan platform, pekerjaan mencakup mencopot mesin pistonnya dan memasang mesin Turbojet. Mesin turbojet yang dipakai adalah Klimov RD-10 / Junkers Jumo 004, rampasan jerman. dan Proyek ini dinamai Yak-Jumo. Modifikasi terhadap Fuselage pesawat sendiri pun engga banyak-banyak amat, sehingga menghemat waktu pengembangan. Modifikasi mencakup memperbesar horizontal stabilizer, menghilangkan intake untuk pendingin oli dan memberikan ruang untuk 2 kanon 23mm.selain itu ditambah Heatshield dari baja untuk melindungi Fuselage dari semburan mesin jet, dan mengganti penyangga tailwheel dengan baja. Kemudian prototype kedua dibuat, dengan memperpanjang Heatshield di bawah fuselage dan mengganti Tailwheel dengan baja solid seluruhnya. Test pertama dilakukan pada Juni 1945, muncul masalah, Heatshield nya terlalu pendek sehingga melelehkan ekor, dan roda belakang di ekor. Setelah test taxiing dilakukan ( Yak-Jumo belum Test Terbang ) kemudian Prototype dibawa untuk dites di Wind Tunnel milik TsAGI. Testing di TsAGI berlangsung sampai Februari 1946, pada tanggal 26 Februari, Pemerintah meminta Yakovlev membuat Prototype baru.

Prototype kali ini yang diminta pemerintah adalah Prototype Yak-Jumo yang menggunakan mesin Turbojet Klimov RD-10, kopian dari Jumo 004. Dua prototoype Yak-Jumo dengan mesin Turbojet RD-10 ini siap dites pada 1 September 1946. Menurut Sejarahwan Penerbangan Yefim Gordon, Yakovlev dan Mikoyan melakukan undian koin pada saat Eksibisi Penerbangan pada 24 April 1946. Yakovlev kalah dalam Undian Koin dari Mikoyan, dan Prototype Yakovlev akhirnya melakukan satu kali terbang mengelilingi bandara.

Yak-Jumo dengan RD-10, satu Prototype melakukan Atraksi Flypast pada Tushino Flypast Agustus 1946 yang disaksikan Joseph Stalin. Alhasil Yakovlev dan Mikoyan dipanggil ke Kantor Stalin, dan Stalin memerintahkan keduanya membuat 15 pesawat masing2 untuk parade Revolusi. Yakovlev memutuskan produksi dilakukan di Factory no 31 di tbilisi, Georgia. karena Factory no 31 ini saat itu masih memproduksi Yak-3. Selain karena Factory no 31 ini masih memproduksi Yak-3, maka akan mudah untuk konversi produksi ke mesin Turbojet dan ke-15 pesawat Yakovlev pesanan Stalin langsung itu selesai sebelum deadline. Saking mudahnya memproduksi Yak-15 yg merupakan konversi.

Sayangnya, Parade dibatalkan, dan akhirnya Yakovlev membawa Prototype Yak-Jumo yang akhirnya dinamai Yak-15, untuk melakukan Tes kelayakan, hasil tes menunjukkan, sayap tebal Yak-15 yang merupakan warisan dari Yak-3, membuat Top Speed Yak-15 terbatas dan seringkali semburan dari mesin jet Jumo 004 atau RD-10 melelehkan aspal di landasan pacu. Selain itu, kokpit sering kemasukan asap dari oli dan kerosine yang bocor ke dalam mesin dan jarak operasionalnya pendek ( 510 km ).

Diluar semua masalah itu, Yak-15 dikatakan oleh pilot2nya sangat mudah diterbangkan, lincah bermanuver dan bisa diterbangkan pilot non jet, karena layout dan kontrol kokpit Yak-15 sama sekali ga ada yang berubah, sehingga sangat memudahkan pilot2 yg belum pernah menerbangkan jet. Kokpit Yak-15, yang sepenuhnya mewarisi dari kokpit Yak-3, membuat Yak-15 mampu diterbangkan oleh pilot2 yang belum pernah menerbangkan jet. Oleh karena itu, Yak-15 diterima berdinas di Soviet air Force, sebagai pendamping MiG-9. dengan tugas sebagai Pilot Conversion Aircraft. Yak-15 ga pernah turun dalam pertempuran, dan akhirnya diekspor ke negara-negara pakta warsawa pada awal 1950an dan karena keterbatasan produksi pada tahun 1945-1947, Batch Produksi Pertama Yak-15 masih menggunakan Mesin Junkers Jumo 004 Asli







Sumber : @TweetMiliter

0 komentar:

Posting Komentar