MiG-9 Fargo adalah Pesawat Jet Tempur pertama buatan Uni Soviet, dikembangkan tak lama setelah perang dunia kedua.bSejarahnya bisa ditarik pada era 1930-1940, ketika Arkhip Lyulka sedang mengerjakan desain mesin Jet Pertama buatan Uni Soviet dan Proyek Jet Fighter dan Turbojet jerman distop dulu, Arkhip Lyulka dan Tim Engineering disebar untuk riset di Mesin Tank Arkhip Lyulka mendesain Turbojet dengan power output 1250 HP, Lyulka TR-1.
Sayangnya saat proyek dikerjakan Jerman keburu menginvasi, namun pada 1943-1944 Soviet mulai ketakutan, ketika Jet Jet Jerman mulai mengudara Stalin memerintahkan Program Jet Fighter dilanjutkan.
Sayangnya, kapasitas industri dan teknologi soviet saat itu belum cukup untuk menghasilkan mesin jet yang reliable karena Lyulka TR-1 Turbojet itu sendiri masih banyak masalah teknisnya dan butuh waktu lagi buat riset perbaikan dan tetek bengeknya setelah perang di eropa selesai, Soviet memboyong desain berikut barang2nya, dari mesin Turbojet Jerman Junkers Jumo 004 dan BMW 003. Karena Lyulka TR-1 terus dirundung banyak masalah, diputuskanlah Soviet akan me Reverse Engineering Jumo 004 dan BMW 003 Turbojet, jadilah Klimov RD-10 sebagai klonengan dari Jumo 004, dan Kolesov RD-20 yang menjadi klonengan BMW 003. Pada akhir 1945, Prototype Jet Fighter pertama dibuat, I-260 dengan konfigurasi penempatan mesin mirip dengan Me-262 dibawah sayap. Prototype Izdeliye-260 gagal total, dengan kesimpulan penempatan Turbojet dibawah sayap ga berguna banyak.
Kemudian pada Januari 1946 dibuatlah prototype baru, dengan konfigurasi Mesin Turbojet ditanam di dalam Fuselage, dengan kode Izdeliye-300. Pengerjaan Prototype Jet Fighter Soviet dari Izdeliye-260 sampai Izdeliye-300 dikerjakan oleh OKB-155 alias Mikoyan Design Bureau. OKB-155 / Mikoyan-Gurevich Design Bureau mengembangkan Izdeliye-300, Prototype Fighter Jet Soviet dengan dua mesin Kolesov RD-20 (BMW 003). Dari Januari 1946 hingga maret diadakan beberapa testing statis di darat, pada 15 April 1946, diadakan tes terbang pertama dalam skala kecil, tak lama pada 24 April 1946 Test Flight Pertama Izdeliye-300 berhasil dilakukan dan mendapat beberapa data-data masukan dari penerbangan.
Prototype Izdeliye-300 / I-300 dirundung masalah Vibrasi / getaran yang gila-gilaan, dan pengaturan Thrust mesin RD-20 yang belum sempurna. Pengerjaan perbaikan desain sangat intens, sampai-sampai para teknisi dan desainer diperintahkan tinggal langsung di pinggir landasan pacu di dalam gerbong-gerbong kereta yang ditempatkan disana. Setiap hari terus riset ulang desain I-300. Akhirnya Artem Mikoyan membawa seluruh data-data yang didapat, dan menguji ulang model di Wind Tunnel TsAGI / Biro Aeronautika Soviet. Setelah mendapat masukan dari TsAGI dan dari data-data feedback dari uji Wind Tunnel, diputuskanlah bagian-bagian yang didesain ulang. Bagian paling krusial yang didesain ulang adalah penempatan dan Mounting bagi kedua mesin Turbojet RD-20. Akhirnya, pada Test Flight tanggal 17 Juni 1946, semuanya tampak berjalan lancar dan masalah pada Vibrasi bisa diatasi.
11 Juli 1946, diadakan Eksibisi bagi prototype Jet Fighter yang ada, dihadiri oleh Panglima VVS sampai Menteri Industri Penerbangan Soviet. Yang diterbangkan pada hari itu adalah I-300 yang kemudian akan diberi nama Mikoyan MiG-9, lalu ada Yakovlev Yak-15 dan Heinkel He-162. Beragam tes terbang masing-masing dilakukan, kecuali Manuver High-G untuk I-300 karena I-300 belum dites ketahanan G-Force saat itu. Namun, Test Pilot I-300 pada hari eksibisi 11 Juli 1946 itu A.N Grichnik nekat untuk melakukan High-G Turn untuk mendemonstrasikan I-300. Karena I-300 belum disempurnakan sepenuhnya, saat melakukan High-G Turn sayap I-300 copot di udara, I-300 menghujam bumi, Grichnik tewas.
Akhirnya petinggi VVS memutuskan, segera lakukan penyempurnaan dan penguatan struktur Airframe pada I-300, agar bisa diterima masuk dinas. Kemudian dilakukan penyempurnaan pada struktur Airframe, lalu dilakukan tes-tes lagi pada komponen armament yang akan dibawa I-300. Akhirnya pada Oktober 1946, test Flight menunjukkan tidak ada lagi masalah. dan I-300 siap berdinas di AU Soviet / VVS. Setelah masuk dinas AU Soviet Kode Izdeliye-300 kemudian berubah nama menjadi Mikoyan Gurevich MiG-9. MiG-9 sendiri dipersenjatai dengan 2 kanon NR-23 kaliber 23mm dan 1 kanon NS-37 kaliber 37mm. Dari testimoni pilot, MiG-9 tidak bisa melakukan manuver-manuver lincah, tak akan bisa meladeni Dogfight dengan pesawat propeller, tapi tentu saja MiG-9 superior dalam hal Kecepatan dan persenjataan yang dibawa, bisa menembak jatuh pesawat apapun dengan mudah. Namun ada kelemahan fatal, menurut buku Manual Pilot Soviet untuk MiG-9, Pilot dilarang menembakkan kanon 37mm pada ketinggian diatas 6000m dikarenakan Gas buang dari penembakan kanon akan terhisap masuk ke dalam mesin dan akan membuat mesin terbakar alias flame-out.
Akhirnya, Produksi MiG-9 distop ketika MiG-15 masuk produksi, MiG-9 yang tersisa diberikan ke China, yang kemudian turun dalam Perang Korea.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Jadi bedanya Fargo sama Mig 9 yg ori apa bro?
Posting Komentar